Sudah menjadi tradisi masyarakat awam masyarakat Islam Indonesia, pasca kematian mengadakan berbagai ritual keagamaan seperti tahlilan, selamatan, khataman al-Qur’an dan pengiriman hadiah pahala kepada arwah yang telah meninggal dunia, dengan harapan sang mayit berbahagia di alam kubur dan untuk menghibur keluarga mayit, mengusir suasana duka, meringankan perasaan sedih atau menunjukan empati yang mendalam.
Apa yang mereka lakukan tentu bertujuan baik menurut mereka, namun dalam urusan agama untuk menetapkan kebaikan dan kebenaran suatu tindakan tidak bisa diukur dengan kebiasaan yang sudah memasyarakat, akan tetapi ditimbang dengan al-Qur’an, as-Sunnah dan ijma’ para
sahabat. Bagaimanakah sikap yang benar dalam masalah ini?
Simak penjelasan seputar sunnah-sunnah setelah kematian yang disampaikan oleh Ustadz Zainal Abidin, Lc Hafizhahullah
Cara Downloadnya liat contoh gambar di bawah ini
Posting Komentar